Selasa, 05 November 2019

BAB 2 TEKNOLOGI ROUTING

 A. Prinsip kerja Routing
 Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh lapis OSI.

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.


STMIK AKBA
|
Suryadi
syamsu
Modul
Jaringan Komputer
3
Gambar
6.4
Menentukan Next
-B.Analogi  Routing
hop IP Address
Pada gambar 6.3 dan 6.4
di atas, administrator jaringan dari router Hoboken harus
mengkonfigurasi routing statis ke jaringan 172.16.1.0/24 dan 172.16.5.0/24. Karena itu administrator
memasukkan 2 perintah ke router. Adm
inistrative distance adalah parameter tambahan yang
menunjukkan reliabilitas dari rute. Semakin kecil nilai administrative distance semakin reliable
rutenya. Oleh Karen itu rute dengan administrative distance yang lebih kecil harus diberikan pertama
kali s
ebelum administrative distance yang lebih besar diberikan. Default administrative distance saat
menggunakan routing statis adalah 1. ketika interface luar dikonfigurasi sebagai gateway, routing
statis akan ditunjukkan dalam tabel routing sebagai informasi
yang “directly connected”. Untuk
melihat informasi administrative distance digunakan perintah show ip route. Nilai dari administrative
distance adalah antara
0
sampai dengan
255
yang diberikan setelah next
-
hop atau outgoing
interface. Contoh:
waycross(con
fig)#ip route
172.16.3.0
255.255.255.0
172.16.4.1
130
Jika interface dari router down, rute tidak akan dimasukkan ke table routing. Kadang
-
kadang
routing statis digunakan untuk tujuan backup. Routing statis dapat dikonfigurasi dalam router yang
hanya akan
digunakan ketika routing dinamis mengalami kegagalan. Untuk menggunakan routing
statis sebagai backup, harus dilakukan seting administrative distance ke nilai yang lebih besar
daripada protokol routing dinamis yang digunakan.
C.Route table
 tabel perutean, atau basis informasi perutean, adalah tabel data yang disimpan di router atau host jaringan yang mencantumkan rute ke tujuan jaringan tertentu,
 A. Sifat Routing
1. Routing Statis
Routing statis adalah routing yang dilakukan secara manual oleh Administrator Jaringan. Caranya dengan memasukan pengaturan routing ke dalam routing table dari router. Pengaturan tersebut mendefinisikan jalur sebuah paket dengan suatu tujuan akan dilewatkan melalui interface mana.

Kelebihan dan kekurangan static routing atau routing static bisa menjadi pertimbangan bagi Anda yang hendak menerapkan routing jenis ini. Kelebihan routing statis diantaranya:
  • Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router
  • Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
  • Jaminan keamanan, karena administrator jaringan dapat memilih untuk mengatur akses routing ke jaringan tertentu saja.
Namun, routing statis juga mempunyai kekurangan, yaitu:
  • Administrator harus memahami betul perihal internetwork di dalam sebuah sistem dan bagaimana setiap router dihubungkan agar dapat mengatur router dengan benar.
  • Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrator harus menambahkan sebuah routing table ke semua router yang terhubung secara manual.

. Routing Default

Routing jenis ini digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual ke router hop berikutnya dengan cara menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote networknya tidak ada di routing table. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar. Biasanya, routing jenis ini didefinisikan dengan alamat : 0.0.0.0/0.
 1. Unicast
               Unicast  merupakan Teknik komunisasi antar dua host atau dua terminal secara point to point secara langsung dalam jaringan.

2. Anycast
                 Anycast merupakan Teknik komunikasi antara host  yang berada dalam sebuah group jaringan atau lebih dikenal dengan istilah komunikasi one to one off many. Pengalaman ini hanya digunakan sebagai destination address pada router.

3. Broadcast
                 Metode komunikasi dengan melakukan pengiriman data secara menyeluruh ke seluruh host terminal yang tersambung dengan jaringan.Contohnya siaran radio,televisi,dll.

4.Multicast
                 Multicast merupakan teknik kebalikan  dari anycast, yaitu pengiriman data dilakukan pada satu atau lebih host dalam sebuah grup yang sama. Sering disebut sebagai connection one to mayny,yang digunakan dalam membangun jaringan IP T.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB 2 TEKNOLOGI ROUTING

 A. Prinsip kerja Routing   Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya...